Biaya produksi – adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Perhitungan terbilang cukup kompleks karena banyak sekali jenis komponen pengeluaran dalam perusahaan manufaktur yang harus dihitung. Bisa dikatakan, biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Biaya produksi adalah pengeluaran yang pasti dibutuhkan untuk menghasilkan barang jadi. Sifat biaya ini banyak dianggap pasti akan dikeluarkan selama kegiatan produksi barang masih terus berlangsung.
Table of Contents
Pengertian Biaya Produksi
Dalam operasional bisnis, pengertian biaya produksi adalah sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka melakukan pengolahan dan produksi bahan baku demi terciptanya suatu produk. Biaya produksi atau cost production merupakan biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan atau badan usaha, mulai dari proses pengelolaan bahan mentah hingga menghasilkan barang jadi. Akumulasi dana yang dikeluarkan dalam proses ini disebut sebagai cost production.
Biaya produksi diperlukan untuk mengetahui harga jual suatu produk. Setelah seluruh biaya produksi dihitung, perusahaan bisa membaginya dengan total output yang dihasilkan dari biaya tersebut dan menetapkan harga lengkap dengan margin labanya.
Pengertian Biaya Produksi Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai biaya produksi, yaitu sebagai berikut:
1. Mulyadi
adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
2. Abdul Halim
adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode mana produk itu dijual,
3. M. Nafarin
adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk (barang) yang diperoleh, di mana di dalamnya terdapat unsur biaya produk berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
4. Amin Widjaya Tunggal
adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung, dan biaya overhead pabrik.
5. Kuswadi
adalah biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku dan biaya penolong, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
6. Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto
adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyokong kegitan operasi secara rutin.
7. Muhadi dan Joko Siswanto
adalah biaya-biaya yang sejak terjadinya sudah mempunyai hubungan sebab akibat dengan kesatuan produk yang dibiayai, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengelola bahan baku menjadi produk selesai, di mana biaya yang dikeluarkan meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
8. Arief Saudi
adalah biaya yang terjadi untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi, sedangkan biaya komersial adalah biaya yang dikeluarkan sejak barang jadi seleai diproduksi hingga sampai di tangan pembeli.
9. Suherman Rosyidi
adalah biaya yang terjadi untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi, sedangkan biaya komersial adalah biaya yang dikeluarkan sejak barang jadi selesai diproduksi sehingga produk sampai di tangan pembeli.
10. Hansen dan Mowen
adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.
Jenis-Jenis Biaya Produksi
Secara garis besar, biaya produksi perusahaan ada dua jenis, yaitu biaya produksi eksplisit dan implisit.
Selengkapnya tentang penjelasan dua jenis biaya produksi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Biaya Eksplisit (Langsung)
Biaya eksplisit atau langsung merupakan jenis yang dialokasikan perusahaan dalam membeli sejumlah kebutuhan dengan pembayaran tunai. Dalam hal ini, contoh adalah pembelian bangunan, tanah, mesin, gaji karyawan, dan bahan baku.
Jenis biaya produksi eksplisit akan dicatat secara langsung dalam laporan keuangan. Besaran biaya langsung seringkali berbeda setiap waktunya. Mengingat harga bahan baku atau kebutuhan lainnya mengalami naik turun.
2. Biaya Implisit (Tersembunyi)
Jenis biaya produksi berikutnya adalah biaya implisit (tersembunyi). Biaya implisit merupakan pengeluaran perusahaan dalam memberikan fasilitas produksi tanpa memengaruhi proses manufaktur secara langsung.
3. Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung
Biaya Langsung adalah biaya yang dapat dihitung untuk tiap unit output yang dihasilkan. yang termasuk biaya langsung adalah biaya untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja yang langsung menganai produksi.
4. Biaya Kesempatan (oppotunity cost) dan Biaya Historis
Biaya kesempatan adalah niai dari sumber-sumber ekonomi dalam penggunaan alternatif yang paling baik. Misalnya dalam pembuatan secara alternatif yaitu kayu . Kayu dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang maka ada kesempatan yang hilang untuk menghasilkan barang lain dengan kayu tersebut.
5. Nilai kesempatan yang hilang ini merupakan biaya kesempatan
Biaya historis adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan waktu membeli faktor produksi.
6. Biaya Incremental
Adalah biaya yang timbul sebagai akibat keputusan yang telah dibuat.
7. Biaya Relevan
Adalah biaya yang akan dibebankan bila suatu keputusan telat dilakukan.
Tujuan Biaya Produksi
Pada dasarnya tujuan akhir dari suatu perusahaan adalah mencari dan mendapatkan keuntungan atau laba semaksimal mungkin. Secara sederhana laba perusahaan dapat dihitung dari perbandingan antara pendapatan dengan pengeluaran perusahaan. Untuk hal itulah pentingnya penentuan biaya produksi. Adapun beberapa tujuan penentuan biaya produksi adalah sebagai berikut :
- menetapkan jumlah biaya produksi dengan tepat.
- membantu manajemen mengadakan pengendalian biaya dengan tepat.
- membantu
Namun hasilnya dirasakan dalam jangka panjang. Biasanya biaya tidak langsung ini dimasukkan dalam biaya overhead.
Unsur Biaya Produksi
Pada dasarnya biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dilakukan pada proses produksi perusahaan.
Biaya tersebut meliputi bahan baku, overhead pabrik dan biaya tenaga kerja langsung. Ketiga unsur biaya tersebut sangat berpengaruh pada kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
1. Direct Material atau Bahan Baku Langsung
Bahan yang berbentuk fisik serta diidentifikasi dan diproses menjadi bagian barang jadi, atau dapat dilihat asal usulnya sebagai barang jadi dengan cara ekonomis dan sederhana.
2. Direct Labor atau Tenaga Kerja Langsung
Bahan baku yang menjadi produk jadi telah dikonversi oleh tenaga kerja yang melakukan kegiatan tersebut dan bisa digabungkan secara layak ke produk tertentu dalam proses produksi. Keterlibatan sumber daya manusia membuat perusahaan wajib memberikan upah sebagai ganti tenaga yang telah dikeluarkan. Sehingga, unsur biaya produksi adalah biaya sumber daya manusia. Biaya ini dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk gaji bulanan atau dalam periode tertentu sesuai kesepakatan.
3. Factory Overhead atau Overhead Pabrik
Adanya unsur biaya manufaktur yang tidak terlihat secara langsung pada pengeluaran tertentu. Pada pelaporan keuangan, biasanya overhead pabrik memasukkan semua biaya manufaktur. Tanpa memasukkan unsur bahan baku langsung serta tenaga kerja langsung dalam proses produksi. Adanya ketiga unsur penting ini tidak bisa dilepaskan dari biaya produksi sebuah perusahaan.
Banyaknya biaya overhead pabrik juga akan memengaruhi biaya yang akan dicatat dalam laporan keuangan, seperti:
- Adanya biaya bahan baku tak langsung
- Tenaga kerja tidak langsung
- Biaya pemeliharaan mesin serta reparasi
- Amortisasi dan depresiasi
- Biaya air dan listrik pabrik
- Asuransi pabrik
- Operasi, dll.
Hal tersebut akan berpengaruh dalam menghitung production cost pada suatu bisnis. Biaya tersebut memang melibatkan berbagai macam unsur dan kebutuhan dalam pelaksanaan proses pembuatan suatu barang dan jasa.
Setelah membaca artikel tentang biaya produksi ini, sekarang kamu bisa membuka artikel lain agar pengetahuanmu tentang UMKM terus bertambah.
Baca Juga: 20 Pengertian Komputer Menurut Para Ahli Terbaik.