Bagi sejumlah kalangan yang bermukim di distrik perkotaan, air bukanlah sesuatu yang susah untuk ditemukan. Sebab mayoritas masyarakat yang bermukim di perkotaan telah memanfaatkan jasa penciptaan sumur pompa ataupun berlangganan air laksana PDAM. Untuk yang berlangganan air pada PDAM, mereka telah tidak perlu cemas dan pun meragukan kualitas airnya. Air yang berasal dari PDAM telah tentu melewati sekian banyak macam etape penyaringan, pengolahan dan beda sebagainya sampai-sampai air itu menjadi pantas untuk dikonsumsi oleh manusia.
Dari segi kualitas telah tentu air tanah dalam memiliki kualitas yang paling baik dikomparasikan dengan air tanah dangkal. Namun demikian bukan berarti air tanah dangkal berbobot | berbobot | berkualitas buruk. Di wilayah pedesaan tidak sedikit warganya memanfaatkan air tanah dangkal (sumur) guna memenuhi keperluan rumah tangganya. Akan tetapi, tidak sedikit pun warga yang bermukim di perkotaan memanfaatkan sumber air tanah dangkal. Selama air tanah dangkal masih cocok dan mengisi parameter kualitas air.
Table of Contents
Cara Menjaga Kualitas Air
Berikut ini sejumlah cara yang dapat kita lakukan, antara lain:
1. Tidak melemparkan sampah di sungai atau drainase air lainnya
Sungai juga dapat dikatakan sebagai salah satu misal air tanah dangkal. Dahulu orang – orang tidak sedikit memanfaatkan sungai sebagai sumber air guna memenuhi keperluan sehari – hari sebab situasi sungai saat tersebut sangatlah jernih, bebas dari bahan riskan sehingga aman guna dikonsumsi. Namun kini sudah tidak sedikit sungai – sungai yang tercemar dampak banyaknya orang melemparkan sampah ke sungai. Mereka berpikir jika melemparkan sampah di sungai lebih praktis dan sampah cepat terbawa oleh arus. Tindakan tersebut pasti tidaklah benar. Membuang sampah di sungai sama saja dengan menciptakan kualitas air sungai menjadi menurun sampai-sampai air itu tidak pantas untuk dikonsumsi. Sehingga tidak heran andai saat musim kemarau tiba, tidak sedikit orang akan kendala untuk menemukan air bersih, dan ketika musim hujan tiba, air di sungai meluap sampai menyebabkan banjir.
2. Mengurangi pemakaian produk berbahan kimia berbahaya
Segala macam bahan kimia yang tidak cocok dengan standar pemakaian tentu sangatlah berbahaya. Salah satu bahan kimia yang terbukti dapat meminimalisir kualitas air yakni berasal dari detergen. Sabun yang didapatkan dari deterjen saat membasuh pakaian berisi tidak sedikit bahan kimia berbahaya. Saat kita melemparkan limbah cucian, beberapa air itu ada yang masuk pulang ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air sebagai air tanah dangkal. Bayangkan andai air tanah dangkal itu terkontaminasi atau ternoda oleh bahan kimia yang berasal dari detergen, telah tentu kualitas air tanah menjadi berkurang. Bukan berarti anda tidak boleh membasuh menggunakan detergen, usahakan pakai detergen secukupnya saja dan tidak boleh lupa untuk pakai detergen yang ramah lingkungan.
3. Hindari pengasingan bahan kimia sembarangan
Bahan kimia tidak melulu berasal dari detergen saja, tetapi juga dapat berasal dari minyak, oli, sisa pengasingan limbah pabrik, cat dan masih tidak sedikit lainnya. Jika tidak dipedulikan begitu saja, sumber air menjadi ternoda dan tidak menutup bisa jadi dapat mengakibatkan keracunan ketika dikonsumsi oleh manusia. Ada baiknya andai lakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dilemparkan ke dalam sungai atau laut terutama untuk para pelaku industri laksana pabrik. Bagi lokasi tinggal tangga, terdapat baiknya tidak melemparkan bahan – bahan kimia riskan tersebut dekat dengan sumber air supaya tidak ternoda dan aman guna dikonsumsi nantinya.
4. Gunakan air bersih secara bijaksana
Air memang paling penting untuk keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup di Planet Bumi. Namun, sebagai insan usahakan anda harus manfaatkan air bersih yang terdapat secara arif dan pakai sesuai dengan kebutuhan. Ada tidak sedikit cara untuk mengamankan persediaan air bersih yang tersedia di antara yang sangat sederhana yakni dengan mematikan keran ketika bak penampungan telah terisi penuh.
5. Menjaga jarak tangki septic (septic tank) dengan sumber air
Secara umum jarak yang disarankan dalam menciptakan sumber air dengan tangki septic yakni 10 meter. Hal ini bertujuan supaya air sumur tidak gampang terkontaminasi oleh air yang berasal dari tangki septic. Namun, pada prakteknya jarak itu tidaklah ideal andai diterapkan di wilayah perkotaan. Permasalahan itu dapat ditanggulangi dengan memahami terlebih dahulu arah aliran air tanah, andai sudah mengetahuinya maka posisikan tangki septic dengan tidak menuju sumur atau mesti sebaliknya. Akan lebih baik lagi andai arah aliran air tanah berasal dari sumur mengarah ke ke arah tangki septic.
BACA JUGA: Mengenal Penjelasan Tenaga Kerja Dan 3 Fungsinya
Parameter Fisika
Kecerahan
Fisika, kecerahan sehubungan dengan proses fotosintesis yang ada di perairan tersebut. Kecerahan yang dimaksud yakni sebagian cahaya yang bisa diteruskan masuk ke dalam air. Semakin tinggi kecerahan, semakin besar pula daya tembus cahaya yang jauh masuk ke dalam perairan. Dari parameter ini, kita dapat mengetahui sejauh mana bisa jadi terjadinya proses asimilasi yang dilaksanakan oleh makhluk hidup (tumbuhan air) di dalam air.
Kecerahan pun sebagai penentu pencerahan yang berasal dari kilauan sasaran, ukuran cahaya di dalam air yang diakibatkan adanya partikel – partikel kaloid serta suspensi dari bahan pencemar laksana limbah industri, limbah lokasi tinggal tangga, pertanian dan beda sebagainya.
Suhu
Suhu air dapat diprovokasi dari sekian banyak macam hal laksana lamanya pencahayaan matahari, pertukaran panas antara udara dengan air, posisi elevasi tempat atau geografis, kanopi oleh vegetasi tanaman di atas perairan, pekerjaan manusia seperti pengasingan limbah panas dan beda sebagainya. Di dalam ilmu kelautan, suhu air menjadi hal yang mendapat perhatian lebih sebab sehubungan dengan kehidupan fauna serta tanaman di dalam laut.
Kedalaman
Kedalaman dari sebuah perairan menjadi salah satu hal penting sebagai parameter kualitas air. Sebab kedalaman air menilai seberapa tidak sedikit sinar matahari yang masuk ke dalam perairan serta ketersediaan oksigennya. Makhluk hidup terutama ikan, seringkali akan merasakan stress ketika berada di perairan yang kelemahan cahaya matahari. Begitupun dengan ketersediaan oksigen di dalam air, semakin dangkal perairan maka oksigen akan tidak sedikit dan semakin sedikit ketika berada di perairan dalam.
Parameter Kimia
Tingkat Keasaman (pH)
Kualitas air yang baik mesti mempunyai tingkat atau derajat keasaman netral, dengan kata lain tidak terlampau asam ataupun basa. pH adalah derajat keasaman yang diketahui dari pengukuran ion hidrogen memakai persamaan pH = -log(H+). Sedangkan guna air murni, ion H+ dan ion OH– dalam situasi yang sama, sampai-sampai air itu mempunyai pH yakni 7. Sebagian besar perairan yang terdapat di Planet Bumi mempunyai tingkat keasaman antara 7,0 – 8,2. Akan tetapi sejumlah di antaranya masih mempunyai pH di bawah 6,5 ataupun sedang di atas 9,5. Tingkat keasaman sendiri berkisar dari 0 sampai 14. Tingkat keasaman menjadi parameter urgen sebab memprovokasi tingkat kesuburan perairan dan memprovokasi kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Jika terlampau asam, telah tentu bisa membunuh makhluk hidup karena kandungan oksigen di dalam air berkurang.
Okigen terlarut (DO)
Adanya oksigen di dalam sebuah perairan sehubungan erat dengan suhu. Oksigen telarut bakal berkurang ketika suhu air semakin tinggi. Di laut, Dissolved Oxygen (DO) berasal dari 2 sumber yakni oksigen yang berasal dari atmosfer dan pun hasil fotosintesis yang dilaksanakan oleh fitoplankton dan tumbuhan laut. Semua makhluk hidup memerlukan oksigen guna bernafas serta metabolisme. Dapat disebutkan jika semakin tinggi oksigen terlarut yang terdapat di sebuah perairan, maka semakin baik pula kualitas air tersebut. Dan keberlangsungan hidup biota air tetap terjaga. Perlu diketahui juga andai kadar oksigen terlarut tidak stabil masing-masing saat, urusan ini diprovokasi dari pencampuran, proses fotosintesis, respirasi, pergerakan massa air serta limbah yang masuk ke dalam perairan.
Salinitas
Salinitas sendiri dapat ditafsirkan sebagai total fokus dari seluruh ion terlarut di dalam air. Ion – ion itu antara beda kalium, sodium, potasium, klorida, magnesium, sulfat dan pun bikarbonat. Kadar salinitas di sebuah perairan bisa diketahui dengan teknik menghitung jumlah klor yang terdapat di dalam sebuah sampel (klorinitas). Salinitas dapat ditetapkan dalam gram/liter, ppt (part per thousand) atau permil.
Alkalinitas
Alkalinitas yakni kapasitas air dalam menetralkan ekstra dari asam tanpa mesti menurunkan tingkat keasaman (pH) air. Alkalinitas bisa dijadikan sebagai buffer terhadap pengaruh pengasaman. Secara umum, alkalinitas dibentuk dari anion bikarbonat (HCO3–), hidroksida (OH–), karbonat (CO32-) serta ion – ion yang kecil lainnya. Untuk petani tambak ikan maupun udang, alkalinitas sangatlah urgen terutama dalam menekan ketidaktetapan tingkat keasaman air di pagi hari dan siang serta menilai tingkat kesuburan alami pada perairan.
Parameter Biologi
Plankton
Plankton adalah salah satu organisme di perairan yang mempunyai ukuran paling kecil dan bergerak cocok dengan arah arus air. Plankton terbagi atas 2 jenis yakni zooplankton (hewan) dan fitoplankton (tumbuhan). Di dalam perairan eksistensi plankton sangatlah penting. Artinya andai jumlah plankton di sebuah perairan tinggi, maka keberlangsungan hidup semua organisme di dalam air itu akan terjaga. Fitoplakton dapat mengerjakan fotosintesis dan menghasilkan oksigen terlarut di dalam air. Di dalam rantai makanan, plankton dijadikan sebagai sumber makanan untuk ikan – ikan kecil yang hidup di perairan tersebut.
Ikan
Selain bisa hidup di air, ikan pun dapat menjadi parameter biologi dalam menilai kualitas air. Apabila di dalam sebuah perairan jumlah ikan paling sedikit atau tidak terdapat sama sekali, dapat disebutkan bahwa perairan itu mempunyai kualitas air yang buruk. Sedangkan andai terdapat sekian banyak macam jenis ikan di dalam sebuah perairan, maka perairan tersebut memiliki kualitas air yang paling baik.